Undak Usuk Basa Sunda (UUBS) sebagai Bagian dari Tata Krama Budaya Sunda


PENGANTAR

Bahasa Sunda merupakan bahasa ibu (mother tongue) bagi sebagian besar penduduk di wilayah Provinsi Jawa Barat. Sebagai salah satu khazanah budaya bangsa Indonesia, bahasa Sunda itu perlu dilestarikan keberadaannya sebelum terjadinya kepunahan bahasa (language death). Satu upaya pelestarian tersebut ialah melalui pengajaran bahasa Sunda di sekolah-sekolah, mulai dari tingkat sekolah dasar (primary school) sampai perguruan tinggi (college). Dengan demikian, sudah sewajarnya setiap sekolah yang berada di wilayah Provinsi Jawa Barat memikul tanggung jawab bersama untuk melestarikan bahasa Sunda.

Sebenarnya kondisi bahasa di beberapa tempat di wilayah Provinsi Jawa Barat, seperti di wilayah Bekasi, Depok, Cirebon, dan Indramayu, begitu beragam (plural). Namun demikian, dalam kondisi bahasa seperti itu bahasa Sunda tetap bisa dijadikan sebagai tantangan baru (new challenge) untuk dipelajari sekaligus untuk dilestarikan. Siapa pun orangnya dan apa pun latar belakang budayanya, sangat elok bila mencoba memahami budaya setempat melalui bahasa yang digunakannya, karena seperti pribahasa mengatakan, “Di mana langit dijunjung, di situ bumi dipijak,” yang artinya setiap orang harus mempunyai kesadaran akan budaya setempat.

Apakah anda siap untuk menerima tantangan baru tersebut? Jika jawabannya “TIDAK”, segera tutup halaman weblog ini. Jika jawabannya “YA”, silakan baca uraian berikut di bawah ini.

TATA KRAMA BUDAYA SUNDA

Tata krama (etiket atau sopan santun) itu melingkupi seluruh perilaku kehidupan manusia yang mengatur hubungan manusia dengan sesamanya. Dalam kesempatan kali ini tata krama akan dilihat dari sudut pandang (point of view) budaya Sunda. Tata krama budaya Sunda berarti sopan santun menurut norma atau pandangan hidup orang Sunda.

Perlu diperhatikan bahwa ada beberapa unsur yang saling melengkapi sebagai bagian dari tata krama budaya Sunda, yaitu berikut ini.
  • Undak usuk basa Sunda (UUBS).
  • Lagam berbicara (lagu bicara atau irama; basa Sunda: lentong).
  • Sikap tubuh (body language: kinestic atau gesture; basa Sunda: rengkuh).
  • Roman muka atau raut muka (basa Sunda: pasemon).
  • Tata cara pergaulan.
  • Tata busana.

UNDAK USUK BASA SUNDA

Bahasa Sunda dalam penggunaannya mengenal adanya tingkatan-tingkatan bahasa atau lebih dikenal dengan sebutan undak usuk basa Sunda (UUBS). Secara sederhana UUBS ini terbagi ke dalam tiga tingkatan, yaitu bahasa Sunda ragam loma (biasa/umum), bahasa Sunda ragam lemes (halus/hormat), dan bahasa Sunda ragam kasar (tidak sopan/untuk binatang). Bahasa Sunda ragam lemes ini pun terbagi ke dalam dua bagian, yaitu lemes untuk diri pribadi (keur sorangan) dan lemes untuk orang lain (keur batur).

Bahasa Sunda ragam loma biasanya digunakan dalam komunikasi di antara dua orang atau lebih yang sudah akrab, contohnya dengan teman sepermainan. Bahasa Sunda ragam lemes biasanya digunakan untuk menunjukkan rasa hormat, contohnya kepada orang yang belum dikenal atau kepada orang tua yang sangat kita hormati. Adapun bahasa Sunda ragam kasar biasanya digunakan ketika kita sedang marah, yang berupa umpatan atau cacian, dan juga digunakan dalam hubungannya dengan binatang.

Di bawah ini akan diuraikan pola kata-kata (kecap-kecap) yang termasuk ke dalam ragam loma (disingkat: A), ragam lemes keur sorangan (disingkat: B), dan ragam lemes keur batur (disingkat: C).

POLA KATA UUBS

POLA I : A # B # C (A tidak sama dengan B dan B tidak sama dengan C)
balik # wangsul # mulih 'pulang'
bawa # bantun # candak 'ambil'
beuli # peser # galeuh 'beli'
bisa # tiasa # iasa 'bisa'
boga # gaduh # kagungan 'punya'
dahar # neda/emam # tuang 'makan'
datang # dongkap # sumping 'datang'
déngé # kuping # dangu 'dengar'
éra # isin # lingsem 'malu'
gering # udur # teu damang 'sakit'
imah# rorompok # bumi 'rumah'
indit # mios # angkat 'pergi'
kasakit # paudur # kasawat 'penyakit'
ménta # nyuhunkeun # mundut 'minta'
nitah # ngajurung # miwarang 'suruh'
ngomong # sasanggem #sasauran 'bicara'
nyaho # terang # uninga 'tahu'
pamajikan # bojo # garwa/geureuha 'istri'
poho # hilap # lali 'lupa'
saré # mondok/bobo # kulem 'tidur'
tanya # taros # pariksa 'tanya'
ténjo # tingal # tingali 'lihat'

POLA II : A = B # C (A sama dengan B dan B tidak sama dengan C)
huntu = huntu # waos 'gigi'
biwir = biwir # lambey 'bibir'
irung = irung # pangambung 'hidung'
baju = baju # raksukan 'pakaian'
lalajo = lalajo # nongton 'nonton'
ngaji = ngaji # ngaos 'mengaji'
nginum = nginum/eueut # ngaleueut 'minum'
puasa = puasa # saum 'puasa'
samping = samping # sinjang 'samping'
ulin = ulin # ameng 'main'

POLA III : A # B = C (A tidak sama dengan B dan B sama dengan C)
bungah # bingah = bingah 'senang'
éléh # kawon = kawon 'kalah'
kajeun # sawios = sawios 'terserah'
kungsi # kantos = kantos 'pernah'
tepung # tepang = tepang 'bertemu'

POLA IV : A = B = C (A sama dengan B dan B sama dengan C)
Dalam pola ini termasuk seluruh kata-kata bahasa Sunda selain kata-kata yang dicontohkan dalam pola-pola sebelumnya.

KATA GANTI DIRI (PERSONAL PRONOUNS)

Ragam Loma (A):
kuring, urang 'saya, aku'
manéh 'kamu, Anda'
manéhna 'dia, beliau'
kuring saréréa 'kami'
urang saréréa 'kita'
maranéhanana 'mereka'

Ragam Lemes Keur Sorangan (B):
abdi, sim kuring 'saya, aku'
abdi sadayana, sim kuring sadayana 'kami'
urang sadayana 'kita'

Ragam Lemes Keur Batur (C):
anjeun 'kamu, Anda'
anjeunna 'dia, beliau'
aranjeunna 'mereka'

CONTOH KALIMAT

Ragam Loma (A):
Kuring dahar. 'Saya makan.'
Kuring saréréa dahar. 'Kami makan.'
Urang saréréa dahar. 'Kita makan.'
Manéh dahar. 'Kamu makan.'
Manéhna dahar. 'Dia makan.'
Maranéhna dahar. 'Mereka makan.'

Ragam Lemes Keur Sorangan (B):
Abdi emam. 'Saya makan.'
Abdi sadayana emam. 'Kami makan.'

Ragam Lemes Keur Batur (C):
Anjeun tuang. 'Kamu makan.'
Anjeunna tuang. 'Dia makan.'
Aranjeunna tuang. 'Mereka makan.'

Thanks to Mr. Hidayat Suryalaga for his opinion about UUBS.

0 Response to "Undak Usuk Basa Sunda (UUBS) sebagai Bagian dari Tata Krama Budaya Sunda"

Posting Komentar

Jika postingan di atas bermanfaat dan Anda tertarik untuk berbagi perasaan dan pikiran bersama kami, silakan tulis komentar. Terima kasih ;-)